Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera (STIFERA) Semarang telah menetapkan Sistem seleksi penerimaan mahasiswa di Prodi DIII & S1 Farmasi diterapkan untuk memperoleh raw input yang berkualitas. Pelaksanaan PMB dengan menggunakan sistem rekrutmen berdasarkan standar Penerimaan Mahasiswa Baru dengan nomor STD/SPMI-STIFERA/S1.3. Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) meliputi peningkatan jumlah kerjasama rekrutmen mahasiswa baru dengan prinsip adil, akuntabel, fleksibel, efisien, dan transparan dengan memperhatikan potensi calon mahasiswa. Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dilakukan untuk meningkatkan peminat dengan memperhatikan aspek-aspek minat/animo sebagai angka partisipasi kasar pendidikan tinggi di masyarakat dibuktikan dengan jumlah pendaftar yang tinggi, bahkan pendaftar berasal dari berbagai pulau di Indonesia bahkan sampai Luar Negeri. Untuk mendapat raw input calaon mahasiswa yang berkualitas Program Studi DIII & S1 Farmasi telah ditetapkan persyaratan dalam proses penerimaan mahasiswa baru yang terstandar. Proses kegiatan seleksi calon mahasiswa telah dilakukan dengan beberapa tahapan seleksi. Proses kegiatan seleksi calon mahasiswa dilakukan dengan beberapa tahapan seleksi yaitu: 1) seleksi administrasi, 2) tes tulis dan 3) tes Kesehatan 4) wawancara. Seleksi yang ketat bertujuan mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas sesuai kualifikasi yang terdapat di Program Studi DIII & S1 Farmasi.

Jalur penerimaan mahasiswa baru STIFERA dilaksanakan dengan 3 jenis yaitu: jalur Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP), Jalur Reguler, dan Jalur Kerjasama Institusi. Target jangkauan peserta PMB meliputi peserta lokal, nasional dan internasional dengan rasio yang diterima dengan jumlah pendaftar PMB 1:5. Calon mahasiswa yang telah mendaftar berasal dari 20 propinsi di Indonesia. Untuk mendapatkan calon mahasiswa Program Studi melaksanakan kegiatan promosi diberbagai media (media cetak, social media, elektronik) serta melaksanakan kerja sama dengan organisasi profesi dan pihak-pihak sekolah menengah. Seleksi yang ketat bertujuan mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas sesuai kualifikasi yang terdapat di Program Studi Diploma. Calon mahasiswa baru yang diterima di Program Studi adalah yang telah lulus seleksi administrasi, tes tulis dan tes wawancara.

Sistem rekrutmen mahasiswa baru STIFERA dilaksanakan berdasaran Pedoman Penerimaan Mahasiswa Baru (Maba) yang ditetapkan. STIFERA menetapkan daya tampung rekrutmen mahasiswa baru untuk setiap program studi sesuai dengan hasil rapat koordinasi antar bagian berdasarkan analisis kesiapan, sarana prasarana, dosen dan masukan dari Lembaga serta bidang. Sistem Pengambilan keputusan pada rekrutmen mahasiswa baru telah terdapat aplikasi untuk perangkingan penentuan penerimaan maba yaitu dengan pembobotan dari kelengkapan administrasi, uji tulis yaitu mata uji matematika, IPA, Bahasa inggris, dan Bahasa Indonesia), kesesuaian kriteria program (prestasi, bakat, tidak mampu, minat, sesuai program PMB) dan tes wawancara. Persiapan untuk maba menjelang kuliah dilakukan dengan program matrikulasi terjadwal untuk pertemuan dengan dosen kompetensi farmasi dasar (Pengenalan dasar-dasar dunia Farmasi) dan jadwal-jadwal mentoring dengan BEM UKM Penalaran ataupun diskusi-diskusi dalam ruang kelas virtual dan Whatsapp.

Pada Kegiatan evaluasi yang telah dilakukan pelaksanaan rekrutmen mahasiswa baru dengan membandingkan indikator target dengan realisasi yang dilaksanakan yaitu perlu inovasi dan cara kreatif untuk rekrutmen mahasiswa baru yang dilakukan setiap tahun. Evaluasi yang dilakukan pengelola PMB STIFERA  bertujuan untuk menilai pelaksanaan rekrutmen mahasiswa baru apakah sudah tercapai atau belum target mahasiswa baru sesuai dengan daya tampung serta untuk mengetahui kekurangan /ketidaksesuaian dari Program yang dilakukan sehingga tindak lanjut kedepannya menjadi lebih baik dan semakin meningkatkan rasio keketatan pendaftar serta jumlah pendaftar asing juga meningkat. Unik dan ciri khusus harus terus ditonjolkan yaitu IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN untuk lulusan STIFERA prodi DIII dan S1 Farmasi.

Analisis hasil monev terhadap rekrutmen mahasiswa baru dilakukan dengan mengidentifkasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program PMB. Permasalahan yang ditemui dalam rekrutmen mahasiswa yaitu calon mahasiwa baru yang lulus seleksi rekrutmen, tes akademik, wawancara dan tes kesehatan mengundurkan diri karena diterima di PTN, hal ini memerlukan penyelesian oleh panitia rekrutmen mahasiswa baru. Permasalahan yang ditemukan dalam layanan kemahasiswaan diselesaikan dengan koordinasi antara Puket bidang kemahasiswaan, program studi, dan mahasiswa. Hasil analisis ketercapaian dan tindak lanjutnya sebagai berikut faktor pendukung dalam proses rekrutmen mahasiswa baru yaitu adanya pedoman rekrutmen mahasiswa baru untuk jalur regular dan jalur PMDP. Standar Operasional Prosedur juga merupakan faktor pendukung keberhasilan rekrutmen mahasiswa baru. Ketersediaan tenaga pendidik yang kompeten sesuai kebutuhan jumlah mahasiswa, sarana dan prasana yang memadai merupakan faktor pendukung. Selain itu, kebutuhan tenaga kefarmasian yang besar memberikan peluang kerja yang besar bagi lulusan. Kegiatan yang Unik dan menyenangkan prestasi UKM yang memikat dan diarahkan pada minat bakat pada teknologi digital. Pelatihan luring atau daring dilakukan untuk pengembangan soft skills, webinar dan workshop untuk info pengembangan karier dan penambahan skill kewirausahaan. Kegiatan berskala nasional dan Internasional dapat dilaksanakan secara online ataupun luring demikian juga prestasi dapat meningkat dengan mengikuti lomba-lomba skala nasional dan internasional.

Faktor-faktor yang menghambat proses rekrutmen mahasiswa baru khususnya program studi S1 farmasi adalah beberapa peminat adalah menanyakan pada jalur transfer dari Diploma III Farmasi yang tidak difasilitasi di Prodi S1 Farmasi STIFERA. Pada proses seleksi mahasiswa baru, yang menjadi penghambat adalah proses seleksi untuk mahasiswa luar Jawa dan Luar Negeri karena kendala akses internet sehingga pada saat seleksi dengan metode wawancara dijadwalkan berulang sesuai dengan kesiapan internet calon mahasiswa. Kurangnya jangkauan informasi tentang program studi dan institusi STIFERA yang baru yang menyebabkan jumlah yang diterima tidak sesuai target.